Ratusan Anak di Nagekeo Ikuti Khitanan Massal yang Diselenggarakan oleh BKMT

    Ratusan Anak di Nagekeo Ikuti Khitanan Massal yang Diselenggarakan oleh BKMT
    Antusias anak mengikuti kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan di MIN Nagekeo

    NAGEKEO - Ratusan orang anak ambil bagian mengikuti sunat atau khitanan massal yang diselenggarakan oleh Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Nagekeo, pada Minggu (26/6/2022), bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Nagekeo.

    Pantauan wartawan indonesiasatu.co.id di lokasi, anak-anak perserta khitanan massal itu datang dari sejumlah desa/kelurahan yang ada di kecamatan Aesesa, Kecamatan Wolowae dan juga Kecamatan Riung.

    Sementara itu disela-sela kegiatan, Ketua BKMT Nagekeo Sri Wahyuni Ramadhan melalui Sumiati Hasan yang merupakan Ketua PPNI Nagekeo sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan Khitanan Massal mengatakan, khitanan tersebut adalah satu dari dua kegiatan yang diselenggarakan sejak dibentuknya BKMT.

    Sambung Sumiati, di mana kegiatan pertama yang diselenggarakan BKMT awal April 2022 sebelumnya, ialah kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat.

    "Kegiatan ini diinisiasikan oleh BKMT Kabupaten Nagekeo. Dan untuk tahun 2022 ini, kami sudah melakukan dua jenis kegiatan. Pertama, yaitu kegiatan pemeriksaa kesehatan gratis yakni pemeriksaan gula darah, cholesterol dan asam urat yang diselenggarakan sebelum puasa tepatnya pada bulan April 2022 kemarin. Dan kali ini kami selenggarakan lagi khitanan massal, " jelasnya.

    Dia menambahkan, di dalam pelaksanaan kegiatan khitanan massal itu, BKMT bekerjasama dengan Lembaga Khitanan Massal (LKM) Nagekeo, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan juga Dividi Voice Orang Muda Khatolik Nagekeo.

    "Kegiatan ini kami tidak sendiri, di mana dalam pelaksanaannya kami menggandeng mitra kami, yakni LKM Nagekeo, IDI serta PPNI dan juga Dividi Voice Orang Muda Khatolik Nagekeo, " tandas Sumiati.

    Kata Sumiati lagi, khitanan massal tersebut sebelumnya BKMT menargetkan sebanyak 150 orang anak mulai dari usia 6 sampai 15 tahun. Akan tetapi, yang terekam di panitia hanya mencapai 129 orang dengan rincian, laki-laki 91 orang, perempuan 38 orang.

    Disamping itu, dia menyambut baik antusias orang tua anak dari Kecamatan Wolowae dan juga orang tua anak dari Kecamatan Riung. Oleh karena menurutnya, secara topografi dua wilayah tersebut terbilang jauh namun para orang tua rela datang demi menghitankan anak mereka.

    "Target kami 150 orang, namun yang terdaftar hari ini, putra 91 orang, putri 38 orang jadi total 129 orang. Sebenarnya target kami awalnya hanya terfokus pada peserta khitanan dari Kecamatan Aesesa, namun setelah kami buka kegiatan ini, ternyata minat bukan hanya dari Aesesa tetapi ada juga dari luar seperti Kaburea dan Riung. Kami sangat bangga karena kegiatan yang kami selenggearakan ini banyak masyarakat dari luar wilayah yang antusias, " tuturnya.

    Lebih jauh Sumiati mengharapkan, dengan berkolaborasinya antara lembaga, kegiatan khitanan massal ke depan akan menjadi kegiatan rutinitas BKMT. Dimaksud juga bahwa, kegiatan rutinitas itu harus diikuti dengan jadwal yang tetap.

    "Untuk pelaksanaan kegiatan bukan sekali ini saja akan tetapi kalau bisa menjadi rutinitas setiap tahunnya. Lalu dengan kolaborasi ini kami harapkan agar setiap tahunnya ada jadwal tetap untuk pelaksanaan kegiatan khitanan massal. Karena kami yakin setiap tahunnya anak-anak selalu ada yang mengikuti khitanan massal ini, " tutup Sumiati.

    Khitanan Massal BKMT Nagekeo NTT
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Terima Kunjungan Kapolres, Kapolsek Boawae:...

    Artikel Berikutnya

    Pupuk Rasa Kebersamaan, Polres Nagekeo Giat...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami